Pandeglang (Humas) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang KH. Tubagus Hamdi Ma’ani mengajak para pengasuh pondok pesantren menyukseskan program vaksinasi yang sedang digalakkan Pemerintah Kabupaten Pandeglang sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Ajakan tersebut disampaikan KH. Hamdi saat memberikan wejangan dalam acara pelantikan dan rapat kerja pengurus Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Pandeglang masa khidmat 2021-2026, Rabu (17/11/2021) di Dapur Ibu Resto, Pandeglang.
Sebagai panutan masyarakat, kata KH. Hamdi, para pengasuh pondok seharusnya menjadi panutan juga dalam mengikuti program pemerintah, termasuk vaksinasi yang sedang digencarkan oleh Pemkab Pandeglang. “Kalau masih ada kyai yang menentang program vaksin, itu kyai takabur. Andaikan masih ada kyai yang menentang vaksin, (mengatakan) vaksin haram, vaksin babi, itu kyai takabur,” tegasnya.
Dengan dukungan para pengasuh pondok pesantren yang bernaung di bawah FSPP, KH. Hamdi berharap vaksinasi di Kabupaten Pandeglang segera mencapai 60 persen dari jumlah penduduk. “Saya meminta FSPP menjadi garda terdepan dalam melaksanakan program vaksinasi. Dengan dukungan para kyai, masyarakat Pandeglang secepatnya bisa 60 persen divaksinasi,” harapnya.
Harapan yang sama diungkapkan Bupati Pandeglang Irna Narulita. Menurut Irna, saat ini Pandeglang masih berada di rangking bawah dalam pencapaian vaksinasi. “Kita masih di rangking bawah se-Provinsi Banten. (Kabupaten/Kota) yang lain sudah 80 persen. Khawatir anggaran kita akan tersedot lagi untuk penanganan Covid-19 gelombang ketiga,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Irna, Kabupaten Pandeglang masih di level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga belum boleh mengadakan kerumunan. “Tapi kalau sudah 70 persen tervaksin dan masuk level 2, kita bisa berkegiatan seperti dulu. Di negara-negara lain sudah tidak pakai masker lagi karena 90 persen warganya sudah divaksin,” ujarnya lagi.