Senin, 4 November 2024
BerandaBeritaMUI Kabupaten Pandeglang Selenggarakan Rakerda I dan Ta’aruf Pengurus

MUI Kabupaten Pandeglang Selenggarakan Rakerda I dan Ta’aruf Pengurus

Pandeglang (Humas) – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah I dan Ta’aruf Pengurus Baru, Rabu-Kamis, 1-2 Desember 2021 di Hotel S Rizki Pandeglang.

Kegiatan dibuka oleh Bupati Pandeglang yang diwakili Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang H. Taufik Hidayat yang didampingi Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Ramadani. Kegiatan pertama setelah pelantikan ini diikuti oleh seluruh dewan harian dan komisi-komisi serta dihadiri oleh perwakilan pengurus MUI Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang.

Dalam sambutan yang dibacakan Pejabat Sekretaris Daerah, Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita mengungkapkan harapan yang besar terhadap MUI Kabupaten Pandeglang terutama terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunan sosial keagamaan dan kemasyarakatan di Kabupaten Pandeglang.

Bupati berharap dalam kiprahnya di masyarakat, MUI dapat memainkan dua peran penting, yaitu sebagai pembawa Aspirasi dan pelayan umat (khodimul ummah) dan sebagai mitra pemerintah (shodiqul hukumah). “Dalam sejarahnya, ulama dan umara sudah biasa bermitra dan bekerja sama untuk kesejahteraan umat, seperti Walisongo dan Sultan Kerajaan Islam Demak bahu-membahu untuk mengislamkan tanah Jawa,” ujar Bupati.

Bupati juga berharap, MUI Kabupaten Pandeglang agar dapat mengoptimalkan sinergi antara MUI dengan pemerintah. “Hubungan antara MUI dengan Pemerintah Daerah adalah hubungan yang bersifat kemitraan, koordinatif dan konsultatif,” harap Bupati.

Selain itu, Bupati berharap MUI Pandeglang hendaknya dapat bekerja proaktif dalam merangkul dan menyatukan semua tokoh agama dan Ormas Islam yang ada di Kabupaten Pandeglang, agar seluruh elemen tokoh Agama dapat memberikan kontribusi pada pembangunan mental spiritual masyarakat Kabupaten Pandeglang.

Para ulama juga diharapkan dapat mengajak seluruh umat untuk tidak membesarkan dan menjadikan perbedaan furuiyah antara sesama muslim sebagai sumber konflik dan perpecahan. “Para ulama harus menyatukan kata dan sikap, menegaskan kembali sikap saling menghargai, tidak saling menjelekkan sesama muslim, dan memperkukuh tali persaudaraan atau ukhuwwah islamiyah, ukhuwwah insaniyah dan ukhuwwah wathoniyah,” harap Bupati.

RELATED ARTICLES

TERPOPULER