Pandeglang (Humas) – Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang H. Lukmanul Hakim mengajak para tokoh agama untuk menjaga kerukunan pasca gelaran Pilkada Serentak tahun 2024. Ajakan tersebut disampaikan H. Lukman saat menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Penguatan dan Peningkatan Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pandeglang, Kamis (19/12/2024) di Oproom Setda Kabupaten Pandeglang.
“Para tokoh agama bertanggung jawab mereduksi potensi konflik pasca Pilkada dengan merevitalisasi nilai-nilai persatuan dan toleransi melalui otoritas moral dan spiritual. Sebab tokoh agama berada pada posisi dan peran strategis sebagai pilar spiritual, moral dan etika dalam kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Dalam dialog tersebut, para tokoh lintas agama sepakat mengajak umat beragama untuk memelihara suasana aman, damai dan harmonis, mendukung dan mengawal hasil penyelenggaraan Pilkada Serentak yang dilaksanakan secara demokratis, menolak segala hal yang berpotensi mengganggu atau menggagalkan tahapan akhir Pilkada Serentak.
Kesepakatan lainnya, menjaga, merawat dan memelihara kerukunan intern dan antar umat beragama yang dilandasi rasa toleransi, saling menghormati dan saling menghargai antar sesama umat beragama, mengajak pemeluk agama untuk mendukung gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati terpilih, menjaga norma-norma agama dan sosial yang ada di tengah masyarakat serta menjunjung tinggi supremasi hukum dalam merespon setiap fenomena di tengah masyarakat terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak.
Selain itu, berpartisipasi aktif mengawasi dan menolak tindakan radikalisme, intoleransi dan terorisme demi keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, mencegah setiap provokasi yang menimbulkan perpecahan dan terancamnya kesatuan bangsa, menolak hoaks dan ujaran kebencian, dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita-berita yang berpotensi memecah belah umat.
Para tokoh agama juga menyepakati untuk menjaga suasana kondusif dengan mempererat persatuan dan memperkuat toleransi beragama, menyelesaikan setiap persoalan yang bepotensi mengganggu kerukunan umat beragama melalui musyawarah yang dilandasi semangat kebersamaan dan persaudaraan, mengharapkan bupati dan wakil bupati terpilih untuk memfasilitasi program-program yang inklusif dan mengedepankan kepentingan semua kelompok masyarakat.
Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita melalui Asisten Daerah I H. Doni Hermawan mengapresiasi penyelenggaraan dialog tersebut. Menurut Irna, sebagai daerah yang penduduknya multikultural dan memiliki karakter yang khas, Pandeglang perlu dijaga dengan sikap toleransi umat beragama. “Keinginan untuk tetap menghargai, memelihara dan menjaga perbedaan merupakan potensi dan modal pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di masa kini dan masa yang akan datang,” ujarnya.
Ketua FKUB Kabupaten Pandeglang H. E. Sutisna mengatakan, Pilkada Serentak yang dilaksanakan Oktober lalu mempengaruhi suasana kebatinan masyarakat seiring dengan beda dukungan dan pilihan. Sehingga jika dibiarkan akan mengancam kedamaian dan kerukunan di masyarakat. “Tentu tokoh agama memiliki tanggung jawab untuk menjaga suasana tetap kondusif, sehingga hari ini kami undang untuk berdialog,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Ketua Panitia H. Nandang Kosim, dialog tersebut dibiayai dari hibah dari Pemkab Pandeglang. Adapun narasumber dialog berasal dari Kantor Kementerian Agama, Polres, MUI dan FKUB Kabupaten Pandeglang. Sedangkan peserta berasal dari pengurus FKUB, MUI Kabupaten dan Kecamatan, PCNU, PD Muhammadiyah, PD Mathlaul Anwar, FSPP, FKMT, tokoh Kristen, Katolik, Budha dan perwakilan Forum Pemuda Lintas Agama.