Pandeglang (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) memberikan dukungan penuh terhadap program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang. Dukungan ini diberikan mengingat program penurunan stunting termasuk prioritas nasional yang menyasar Kabupaten Pandeglang sebagai salah satu sasaran di Provinsi Banten.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam H. Solekhudin mengatakan, dukungan Kemenag atas program ini dibuktikan dengan digelarnya kegiatan bimbingan perkawinan (Bimwin) secara rutin oleh Kantor Urusan Agama (KUA) di kecamatan yang menjadi target penurunan stunting.
Menurut H. Soleh, kegiatan tersebut diikuti oleh para calon pengantin yang telah didata oleh KUA. “Mereka diberi bimbingan sebagai persiapan berumah tangga. Salah satu materi yang kami berikan adalah pencegahan stunting yang disampaikan oleh narasumber yang kami undang dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas setempat,” kata H. Soleh.
Selain bimbingan melalui kegiatan Bimwin, papar H. Soleh, Kemenag juga terus mengampanyekan percepatan penurunan stunting melalui pembinaan oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) di seluruh kecamatan se-Kabupaten Pandeglang. “Kami punya 8 Penyuluh Agama Islam non PNS di setiap kecamatan. Mereka mengampanyekan penurunan stunting dalam kegiatan penyuluhan yang mereka lakukan di wilayah binaan masing-masing,” paparnya.
Bimbingan maupun penyuluhan ini, kata H. Soleh lagi, diprioritaskan di 10 desa di 8 Kecamatan yang menjadi lokus penekanan stunting tahun 2022.
“Sesuai hasil koordinasi kami dengan Dinas Kesehatan, tahun ini ada 10 desa yang menjadi lokus penurunan stunting. Yaitu Desa Banyumas di Kecamatan Bojong, Desa Cibingbin di Kecamatan Cibaliung, Desa Karangserta, Awilega dan Pasirkarag di Kecamatan Koroncong. Juga Desa Pasirawi di Kecamatan Banjar, Desa Tugu di Kecamatan Cimanggu, Desa Pasirloa di Kecamatan Sindangresmi, Desa Surianeun di Kecamatan Patia, dan Desa Rawasari di Kecamatan Cisata.