Pandeglang, Kemenag – Dalam apel pagi yang dilaksanakan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang, Senin, 25 Agustus 2025, H. Isa, selaku Kasi Pendidikan Madrasah, bertindak sebagai pembina apel dan menyampaikan arahan penting terkait penguatan karakter siswa melalui penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).
Dalam sambutannya, H. Isa menekankan lima unsur utama dalam KBC yang menjadi landasan pembentukan karakter peserta didik, yaitu:
1. Cinta kepada manusia
2. Cinta kepada Allah
3. Cinta kepada ilmu
4. Cinta kepada alam
5. Cinta kepada negara
“Melalui Kurikulum Berbasis Cinta ini, kita ingin membentuk generasi madrasah yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati, kepedulian, dan spiritualitas yang kuat,” ujar beliau.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tiga indikator keberhasilan implementasi KBC, yaitu:
• Terciptanya lingkungan madrasah yang ramah lingkungan
• Terbentuknya suasana belajar yang membuat siswa betah dan nyaman
• Tumbuhnya spiritualitas dan karakter religius peserta didik
Ia berharap seluruh jajaran Kemenag dan civitas madrasah di Kabupaten Pandeglang dapat mendukung dan mengimplementasikan kurikulum ini secara menyeluruh. “Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak, kurikulum ini dapat menjadi bagian penting dalam menciptakan madrasah yang unggul dan berkarakter,” tambahnya.
Persiapan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
Dalam kesempatan yang sama, H. Isa juga menginformasikan pelaksanaan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Tahun 2025 yang akan segera digelar. Berikut jadwal pelaksanaannya:
• Pendaftaran: 22 – 27 Agustus 2025
• Uji coba sistem: 30 – 31 Agustus 2025
• Pelaksanaan lomba: 1 – 2 September 2025
• Pengumuman hasil: 9 September 2025
Untuk tingkat Kabupaten, OMI 2025 akan dilaksanakan di MAN 2 Pandeglang, sedangkan untuk tingkat Provinsi, kegiatan akan dipusatkan di Asrama Haji Cipondoh, Provinsi Banten.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang penguatan prestasi dan kompetensi siswa madrasah di berbagai bidang ilmu, serta menjadi motivasi untuk terus mengembangkan potensi generasi muda madrasah di Indonesia.
