Pandeglang, Kemenag – Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) menggelar rapat kerja di Aula Kemenag Pandeglang pada hari kamis (25/09) dengan mengusung tema “Memperkuat Organisasi IPARI dengan Konsolidasi dan Kolaborasi untuk Terwujudnya Program Keumatan yang Bermanfaat dan Moderat dalam Beragama”.
Kegiatan dibuka dengan istigasah bersama dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan sambutan dari sejumlah pejabat dan pimpinan organisasi. Hadir dalam kesempatan ini antara lain Kasubag TU, Kasi PHU , Kasi Bimas, Kasi Pais, Kasi Pontren, Kasi Zakat dan Wakaf, Ketua Pokja Majlis Taklim , Ketua IPARI Kabupaten Pandeglang, serta para penyuluh lintas agama, baik Islam, Katolik, maupun Protestan.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk 105 orang penyuluh agama yang hadir.
Sementara itu, Ketua IPARI, Ibu Nurdiah, menegaskan pentingnya penyuluh agama sebagai garda terdepan dalam pelayanan keumatan. Ia menyampaikan bahwa penyuluh memiliki 12 tugas pokok dan fungsi. Peran penyuluh tidak hanya sebatas edukatif, namun juga konsultatif dan advokatif. “IPARI harus mampu menyatukan visi, misi, serta persepsi dalam melaksanakan program-program keumatan. Mari tuntaskan program yang sudah kita usung dengan sinergi lintas sektoral,” ujarnya.
Kasi Bimas dalam sambutannya menyampaikan kondisi penyuluh di beberapa kecamatan. Menurutnya, ada wilayah yang masih kekurangan penyuluh, sementara di wilayah lain justru jumlahnya relatif banyak.
Rapat kerja ini kemudian secara resmi dibuka oleh Kasubag TU Kemenag Pandeglang. Ia menekankan bahwa setiap penyuluh harus memahami tugas pokok dan fungsinya, kemudian mengimplementasikannya secara nyata di masyarakat. “Kompak adalah kuncinya. Program IPARI jangan hanya retorika, tapi harus nyata dan berdampak positif. Mari rutin ngaji literasi dan regulasi, serta sinkronkan program IPARI dengan program masing-masing satker,” tegasnya.
Selain sambutan, kegiatan juga diisi dengan dialog interaktif bersama para kepala seksi.
• Kasi PAIS menyampaikan program kerja PAIS yang diantaranya bimtek emis dan siaga, TPG, pentas PAI, dan Program TBQ ( Tulis baca Qur’an)
• Kasi PHU menjelaskan estimasi keberangkatan jamaah haji tahun 2026 sekaligus menekankan peran penyuluh dalam layanan, bimbingan, dan perlindungan calon jamaah haji
• Kasi Pontren memaparkan program pendataan pesantren dan izin operasional (IZOP) yang terintegrasi dengan sistem EMIS.
• Kasi Zakat dan Wakaf memberikan materi tentang perhitungan zakat, syarat zakat, pendataan zakat fitrah, serta tata kelola wakaf.
• Perwakilan PJPH menyosialisasikan KMA 714 terkait tugas penyuluh dalam mendukung jaminan produk halal, serta mengajak kolaborasi aktif dengan para penyuluh.
Dengan adanya rapat kerja ini, diharapkan IPARI Pandeglang mampu memperkuat konsolidasi organisasi, menyatukan langkah penyuluh lintas agama, dan menghadirkan program-program keumatan yang bermanfaat, moderat, serta berdampak nyata bagi masyarakat.