Pandeglang (Humas) – Kabupaten Pandeglang menjadi tuan rumah pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag se-Provinsi Banten, Rabu (22/2/2023), di halaman Gedung Kemenag Pandeglang. Pertemuan diisi dengan diskusi yang membahas salah satu isu strategis nasional, yaitu masalah stunting yang menjadi tantangan dalam keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan.
Ketua DWP Kemenag Pandeglang, Hj. Upi Hanapiah Amin dalam laporannya menyampaikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama 8 bulan sejak dirinya memimpin DWP Kemenag Pandeglang. Salah satunya adalah aksi bersama cegah stunting yang disinergikan dengan dinas dan instansi terkait di Kabupaten Pandeglang.
“Saya berharap semua program yang telah dilakukan DWP selama ini bermanfaat untuk masyarakat dan kita semua. Ke depan mari kita sukseskan aksi cegah stunting ini,” ajaknya.
Ketua DWP Kanwil Banten Hj. Indri Eka Pratiwi Fatchurochman menyampaikan bahwa Ibu Menteri sekaligus Ketua DWP Kemenag RI menugaskan kepada seluruh jajaran DWP untuk menurunkan stunting.
“Saya sangat mengapresiasi DWP Kemenag Pandeglang dengan langsung menunjukkan sosialisasi aksi bersama cegah stunting. Ini membuktikan Kemenag Pandeglang dapat memberi contoh kabupaten kota lainnya,” ungkapnya.
“Dengan pertemuan rutin ini, banyak ilmu baru yang dapat kita serap dari tiap kabupaten. Ke depan kita agendakan untuk terjun langsung ke lapangan,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita dalam sambutannya meminta seluruh elemen untuk berkomitmen mengkampanyekan stop lahir stunting.
“Saya minta percepatan penurunan stunting disosialisasikan melalui KUA, dan semua pihak berkomitmen untuk mencegah stunting. Saya juga membantu sanitasi dan air bersih. Mari bantu kami mengampanyekan stop lahir stunting. Mari kita kunjungi anak-anak yang teekena stunting. Saya menghimbau untuk bergerak membantu pencegahan stunting,” ungkap Irna.
Ketua Ketua DWP Kabupaten Pandeglang Hj. Euis Taufik dalam sambutannya mengatakan DWP adalah organisasi besar sesuai dengan jumlah ASN yang menyebar di 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang. “Setelah pandemi Covid mari kita aktifkan kembali, kita mengadakan rapat rutin setiap 2 bulan di Pendopo Kabupaten Pandeglang,” ajaknya.
“Saya juga mengapresiasi kegiatan DWP Kemenag yang ternyata programnya sudah banyak. Saya berharap anggota DWP semakin kompak dan banyak ilmu baru yang bisa didapatkan dan dilaksanakan sehari-hari. DWP adalah mitra pemerintah yang sekarang sedang menggalakkan percepatan stunting,” ajaknya lagi.
Selama ini, ujar Hj. Euis, DWP Kabupaten Pandeglang juga sudah melakukan pemetaan pembinaan wilayah (binwil), sehingga setiap OPD memiliki wilayah binaan ke kecamatan. Para OPD itu kemudian melakukan sosialisasi dan pembinaan. “Bagaimana menerapkan pola asuh yang baik ke anak, pola pemberian makanan ke balita, mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Banyak hal yang bisa dilakukan untuk penurunan stunting,” ujar Hj. Euis.
Peserta pertemuan berdiskusi tentang aksi bersama cegah stunting yang dipandu pengurus DWP Pandeglang Ade Muslihah Muchlis. Acara tanya jawab seputar stunting dengan narasumber Tim Satgas Stunting Ratulina dari Dinas Kesehatan Pandeglang, Maksudi Ketua Satgas Stunting Provinsi Banten, Kabid Perlindungan Anak BP2KP3A.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan berupa telur untuk keluarga yang mengalami stunting. Penyerahan bantuan yang dinamai donasi telur program stunting (dulur penting) ini dilakukan di KUA Kecamatan Cimanuk. Bantuan berupa 40 paket telur diserahkan Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi Banten, disaksikan para pengurus DWP dan Camat Cimanuk.