Sabtu, 27 September 2025
spot_img
BerandaPendidikan MadrasahGuru WFH, Kemenag Pandeglang Tetap Bayarkan Sertifikasi Rp. 8 Milyar

Guru WFH, Kemenag Pandeglang Tetap Bayarkan Sertifikasi Rp. 8 Milyar

Pandeglang (Humas Pandeglang) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang telah mencairkan tunjangan profesi atau sertifikasi guru madrasah secara bertahap sejak akhir Maret 2020. Dana yang telah digelontorkan untuk membayar tunjangan profesi bulan Januari dan Februari tersebut sebesar Rp. 8.095.440.480.

Bendahara pengeluaran Satker Pendidikan Islam Ivan Noor Frediansyah menyebutkan terdapat 1.243 guru yang dibayar tunjangannya. Ivan merinci 433 guru yang dibayar berstatus PNS di madrasah negeri dan swasta, sedangkan sisanya merupakan guru non PNS baik yang sudah maupun belum inpasing. “Tahun ini kita juga mulai membayar sertifikasi bagi guru yang telah lulus PPG (pendidikan profesi guru, red),” jelas Ivan.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang H. Solekhudin mengucap syukur atas ditunaikannya hak guru madrasah di Kabupaten Pandeglang. “Alhamdulillah tunjangan sertifikasi untuk guru madrasah telah sukses dicairkan. Mudah-mudahan bisa memotivasi para guru untuk terus semangat kerja mewujudkan madrasah yang bermartabat,” ungkapnya.

Dengan cairnya sertifikasi, H. Solekhudin berharap dapat membntu mengurangi beban hidup para guru madrasah yang sedang menjalankan tugas mengajar dari rumah (work from home). “Saat ini kita betul-betul prihatin karena aktivitas sangat terbatas. Tetapi walaupun demikian,  kami sangat berharap semua guru tetap menjaga dan menujukkan semangat kerja yang tinggi. Tetap jalankan program pembelajaran e-learning atau pembelajaran jarak jauh,” pesan H. Solekhudin.

Pencairan tunjangan profesi ini disambuta baik oleh para guru, terlebih di tengah situasi sulit yang dipicu mewabahnya Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). “Alhamdulillah, terimakasih kami sampaikan kepada Kemenag Kabupaten Pandeglang yang sudah mencairkan tunjangan sertifikasi walaupun kami harus work from home karena darurat Covid-19. Insya Allah kami tetap semangat belajar dengan menggunakan media online. Semoga darurat Covid-19 segera berlalu dan semua bisa berjalan normal sebagaimana biasa,” kata Moh. Irfan, kepala MTs Nurul Hidayah Cilaja.

Hal senada diungkapkan Ratna Kamila, Kepala MTs Al-Muhibbin Cadasari. “Syukur Alahamdullah. Terima ksih kepada semua pihak yang telah mengelola pencairan TPG sehingga guru terutama guru non PNS bisa tenang bekerja di rumah selama masa tanggap darurat wabah Corona. Semoga jerih payah dan pengabdian semua pihak untuk kesejahteraan guru madrasah mendatangkan berkah,” ujar Ratna.

Demikian pula yang dikatakan Sri Yulyastuti, Kepala MA Syekh Manshur Cimanuk. “Sejak diharuskan di rumah, sebagai guru saya agak bingung. Saya fikir kalau semua work from home (WFH) jangan-jangan hak kami sebagai guru sertifikasi akan mengalami kendala karena para pegawai Kemenag juga pasti dirumahkan. Tetapi ternyata kebimbangan itu terjawab dengan tetap dibayarkannya hak kami walaupun di tengah darurat Covid-19. Ternyata para staf Penma dan keuangan tetap bersinergi  memproses pencairan sertifikasi guru honorer seperti saya. Terimakasih Kemenag Pandeglang,” kata Sri.

BERITA LAINNYA

KEPALA KANTOR

FLAYER UCAPAN

BACA JUGA