Pandeglang (Humas) – Kemenag Kabupaten Pandeglang menggelar acara Pembinaan Pegawai usai Lebaran Idul Fitri sekaligus Pelepasan Purna Bakti untuk mantan Kepala Seksi Bimas Islam yaitu H. Solekhudin, M.Pd. dan Staff TU Kepegawaian Yayat Suharyati, yang diselenggarakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/4/2023).
Pembinaan dari Kepala Kantor Kemenag Pandeglang H. Amin Hidayat, kemudian dilanjut dengan penyampaian kesan dan pesan dari mantan Kasi Solekhudin dan Yayat Suharyati.
“Mudah-mudahan Pegawai Kemenag Pandeglang mendapatkan Lailatul Qadar semuanya, ciri-cirinya akan ada perubahan yang kita dapatkan setelah melaksanakan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan, Saya ajak semuanya untuk mendapatkan itu dan mari kita lakukan bersama-sama. Saya juga minta kepada semua semuanya agar tetap professional di Kementerian Agama,” ungkap Kepala Kantor H. Amin Hidayat.
Usai Pembinaan Kepala Kantor acara dilanjutkan penyampaian pesan dan kesan oleh mantan Kasi Bimas Islam H. Solekhudin, yang telah mengabdi di Kementerian Agama selama 30 Tahun 1 bulan dan mantan pegawai di TU Kepegawaian, Yayat Suharyati yang mengabdi selama 34 tahun 2 bulan.
“Pelepasan purnabakti ini digelar sebagai wujud penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya bagi bapak H. Solekhudin dan Ibu Yayat Suharyati yang telah mengabdikan diri sebagai insan amanah, dan dengan suka maupun duka, semua tenaga, pikiran dan ide tercurah selama mengabdi di Kementerian Agama. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan pahala yang setimpal atas amal bakti dan diberikan Kesehatan setelah masa purna baktinya,” ungkap H. Amin Hidayat.
Sementara itu, H. Solekhudin berpesan kepada pegawai agar tetap semangat dalam bekerja di Kementerian Agama dan berkontribusi dan akan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama mengabdi di Kementerian Agama untuk bermanfaat di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Yayat Suharyati berpesan untuk bekerja sesuai Kapasitas. “Bekerjalah sesuai kapasitas, walaupun kita tau banyak hal di Kementerian Agama, agar kedepan tidak masalah di kemudian hari, terlebih sampai muncul kasus-kasus yang mengakibatkan kita di BAP yang membuat kita sangat tidak nyaman”, Ujar Yayat Suharyati.
