Pandeglang (Inmas) – Puluhan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Pandeglang mengalami kerusakan ruang kelas beragam akibat gempa bumi bermagnitudo 6,9 yang melanda Selat Sunda, Jum’at (02/08/2019).
Data sementara yang dihimpun oleh Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Pandeglang pada Senin (06/08/2019), setidaknya sudah ada 26 madrasah yang melapor terdampak gempa yang terjadi pada pukul 19.03 WIB tersebut. Dari 26 madrasah tersebut 15 diantaranya MI, 9 MTs dan 2 MA.
`
Jumlah ruang kelas yang rusak sebanyak 77 ruang, 18 diantaranya rusak berat, 18 rusak sedang dan 41 rusak ringan. Kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Cibitung, Panimbang dan Sukaresmi masing-masing dengan 4 madrasah. Disusul Kecamatan Cibaliung, Cigeulis dan Mandalawangi masing-masing 2 madrasah. Kecamatan Angsana, Carita, Cikedal, Majasari, Munjul, Patia, Sobang dan Sumur masing-masing 1 madrasah mengalami kerusakan.
“Kami masih terus berkoordinasi dengan pengurus Kelompok Kerja Madrasah se-Kabupaten Pandeglang untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat,” jelas H. Jarkasih, Plt. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Pandeglang.
Lebih lanjut H. Jarkasih menyatakan akan segera menyampaikan data madrasah terdampak gempa di Pandeglang ke Kanwil Kemenag Provinsi Banten. “Datanya akan segera kami sampaikan ke Kanwil. Mudah-mudahan ada tindak lanjutnya,” harap H. Jarkasih yang juga Kasi Pendidikan Agama Islam Kemenag Pandeglang.
Harapan senada disampaikan oleh Rofiqoh, guru MI Babunnajah Sobang yang 3 ruang kelasnya tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar karena rusak. “Satu ruang kelas dindingnya sudah roboh, yang 2 lagi retak-retak cukup besar dan panjang sehingga kami tidak berani menggunakannya untuk belajar. Saat ini sebagian kelas terpaksa belajar di halaman. Mudah-mudahan Kementerian Agama bisa membantu kami memperbaiki kelas yang rusak,” harapnya.