Minggu, 20 Juli 2025
spot_img
BerandaBeritaWaspadai Konflik Keagamaan, Kemenag Pandeglang Melalui Bimas Islam Gelar FGD Penguatan Deteksi...

Waspadai Konflik Keagamaan, Kemenag Pandeglang Melalui Bimas Islam Gelar FGD Penguatan Deteksi Dini Konflik Berdimensi Keagamaan

Pandeglang (Humas) – Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Deteksi Dini Konflik Berdimensi Keagamaan, dengan tema Merawat Kebersamaan, Meneguhkan Moderasi Beragama di Tengah Keberagaman, di Aula Kantor Kemenag Pandeglang, pada Senin (7/7/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. FGD ini bertujuan untuk mencegah dan menangani potensi konflik keagamaan dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, komunikasi, dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Pandeglang dalam sambutannya menjelaskan urgensi pelaksanaan kegiatan FGD ini. “Kegiatan ini merupakan program prioritas dari Dirjen Bimas Islam untuk menangani potensi resistensi dan konflik yang berdimensi keagamaan secara cepat, tepat, dan efisien. Yang terpenting, diskusi ini menghasilkan rumusan konkret yang bermanfaat untuk Kabupaten Pandeglang,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi aktif dalam forum ini agar bisa melahirkan ide-ide strategis pencegahan konflik keagamaan. “Diskusi ini bukan hanya untuk berbagi pendapat, tapi juga merumuskan langkah apa yang bisa kita lakukan bersama.”

Kasubbag Tata Usaha Kemenag Pandeglang hadir membuka acara secara resmi dan menyampaikan materi berjudul Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik. Dalam paparannya, ia menyebutkan bahwa konflik keagamaan dapat terjadi secara internal maupun antarumat beragama. Menurutnya, perbedaan dalam beragama adalah sesuatu yang harus dihargai, bukan dijadikan sumber konflik.

Ia juga mengingatkan bahwa potensi konflik di masyarakat tak hanya berasal dari perbedaan agama, tetapi juga bisa dipicu oleh faktor ekonomi, bisnis, hingga budaya. “Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting dalam menjaga agar masyarakat tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif.”

Turut hadir Ketua MUI Kabupaten Pandeglang (KH. Zamzami Yusuf Al-Jawi) bersama Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pandeglang (H. E. Sutisna) selaku narasumber, Sekretaris FKUB (H. Yusup Baehaki) bersama pengurus FKUB (H. Yayat HT), perwakilan Kantor Urusan Agama (KUA), serta para penyuluh agama.

Dengan adanya FGD ini, diharapkan lahir sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat deteksi dini serta pencegahan terhadap potensi konflik keagamaan, demi menjaga kerukunan dan ketenteraman di Kabupaten Pandeglang. (hena)

BERITA LAINNYA

KEPALA KANTOR

FLAYER UCAPAN

BACA JUGA